(+62 231) 8301548 isif@isif.ac.id

Oleh: Abdulloh (Sekretaris Pusat Gus Dur Studies)

ISIF CIREBON – Di tengah tingginya imbauan tentang pentingnya pendidikan, banyak masyarakat kelas bawah yang menganggap tidak penting untuk melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi karena biaya yang mahal. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, mereka sudah merasa kesulitan.

Harga komoditas yang tidak bersahabat dan kenaikan harga pupuk semakin menyulitkan para petani. Sehingga, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka hanya menjadi mimpi belaka.

Namun Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), sebuah perguruan tinggi swasta yang lahir dari rahim para aktivis, peduli terhadap kemaslahatan bersama, memberikan harapan baru. Belum lama ini, ISIF mengunjungi masyarakat kelas bawah di Blok Karangsetu, Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, untuk menawarkan konsep ‘Desa Kampus-Kampus Desa’.

Konsep ini bertujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak petani, buruh pengrajin rotan, dan buruh bangunan untuk mendapatkan pendidikan tinggi dengan mudah dan terjangkau. Dengan konsep ini, mahasiswa tidak lagi belajar di gedung-gedung tinggi, tetapi di desa mereka sendiri.

Dalam kesempatan itu, di hadapan puluhan masyarakat desa, tokoh agama, sesepuh desa, dan remaja. Rektor ISIF, KH Marzuki Wahid menjelaskan, kampus desa ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi tanpa harus datang ke kampus, memakai sepatu, atau berpakaian formal.

“Kita menetapkan desa sebagai kampusnya. Jadi mahasiswa bisa belajar sesuai dengan kultur dan budaya masing-masing. Ijazah yang dikeluarkan ISIF setara dengan kampus lainnya. Lulusan ISIF sudah banyak yang tersebar di berbagai tempat dan bekerja sesuai dengan keterampilan jurusan yang mereka ambil di ISIF,” kata KH. Marzuki Wahid.

Kunjungan dari civitas akademika ISIF ini mendapat respon luar biasa dari tokoh agama setempat, Mustari, menurutnya, di wilayah blok tempat tinggalnya, tidak ada satu pun sarjana.

“Dengan kehadiran ISIF ini, saya pribadi akan mendorong masyarakat, khususnya di blok kami, untuk mengikuti konsep kampus desa-desa kampus ini. Ini akan menjadi sejarah bagi kami, bahwa blok kami akan memiliki sarjana,” ungkap Mustari.

Dengan konsep ‘Desa Kampus-Kampus Desa’, ISIF berupaya mendekatkan pendidikan tinggi kepada masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan oleh tingginya biaya dan hambatan akses. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi banyak keluarga di desa-desa untuk meraih mimpi mereka mendapatkan pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas hidup mereka. []

Tulisan ini telah dimuat di Kabar Cirebon pada 1 Agustus 2024 dengan judul: ISIF Tawarkan Solusi Pendidikan Terjangkau melalui Konsep Desa Kampus-Kampus Desa

55