KAMPUS TRANSFORMATIF
UNTUK KEADILAN, KEMANUSIAAN, DAN KEDAMAIAN SEMESTAVisi, Misi, dan Tujuan
VISI
Menjadi pendidikan tinggi Islam terdepan berbasis riset dan transformasi sosial, dan menjadi referensi akademik terkait Islam Indonesia yang toleran, adil, setara, dan menghargai tradisi lokal di Indonesia pada tahun 2036
MISI
Untuk mencapai visi tersebut, ISIF menetapkan misinya sebagai berikut:
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam yang kontekstual sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kontemporer.
- Mengembangkan studi Islam melalui kajian ilmiah dan riset dalam perspektif kemanusiaan, kesetaraan-keadilan, demokrasi, keragaman, dan kearifan tradisi untuk menjawab tantangan zaman.
- Mendorong transformasi sosial dalam kehidupan masyarakat melalui penerapan temuan keilmuan yang integratif antara studi Islam dengan ilmu-ilmu sosial transformatif.
- Menyebarluaskan dan membumikan hasil kajian, riset keislaman, dan pengabdian kepada masyarakat yang humanis, toleran, dan adil dalam kehidupan masyarakat kontemporer.
TUJUAN
Misi-misi tersebut diselenggarakan dengan tujuan:
- Menghasilkan sarjana Islam yang berperspektif kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan keragaman dalam pengetahuan komprehensif studi Islam untuk transformasi sosial yang adil dan maslahat.
- Menghasilkan ilmu pengetahuan keislaman yang menjawab tantangan zaman dan bermanfaat bagi kemajuan dan kemaslahatan kehidupan masyarakat.
- Mengubah kehidupan masyarakat agar lebih adil, setara, demokratis, serta menghargai kebinekaan dan tradisi lokal untuk Indonesia yang berkeadilan dan bermartabat.
LANDASAN NILAI
4 nilai yang menjadi landasan kerja ISIF yang disingkat KITA
Keadilan
Integritas
Toleransi
Akuntabilitas
LEGALITAS
ISIF didirikan oleh Yayasan Fahmina pada 01 September 2007, dengan SK Yayasan Fahmina Nomor 1/PY-Fahmina/2007, dan memperoleh ijin operasional pertama kali pada 17 Desember 2007 dengan SK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor Dj.I/495/2007, yang diperbarui pada tanggal 2 Oktober 2009, dengan SK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor Dj.I/557/2009
PERSPEKTIF
Ada 5 perspektif yang digunakan ISIF dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat:
Kemanusiaan
Kesetaraan-Keadilan
Kebinekaan
Demokrasi
Kearifan Tradisi
KEKHASAN ISIF
ISIF didirikan dengan kekhasan tertentu sebagai pendidikan tinggi berbasis keagamaan yang mengaitkan antara teori, praktik, dan transformasi sosial. Sebagai kampus transformatif, ISIF berbeda dengan kampus lainnya dalam hal:
- Semua proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menggunakan dan hasilnya harus mencerminkan perspektif kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, keragaman, dan kearifan lokal. Pada akhir pendidikan, sebelum dinyatakan lulus setiap mahasiswa wajib lulus dari ujian tertulis dan wawancara perspektif ini.
- Perkuliahan ISIF berbasis realitas praktik kehidupan sosial pada masyarakat pedesaan. Lokalogi (ilmu lokal) menjadi acuan dalam pembelajaran dan pengembangan keilmuan. Bobot pembelajaran di kelas dan di lapangan sekitar 40% dan 60%.
- Perkuliahan KKN diganti dengan PIT (Praktik Islamologi Terapan), yakni pembelajaran di lapangan selama 2 bulan dengan cara mempraktikkan dan menerapkan ilmu-ilmu keislaman dalam konteks kehidupan nyata masyarakat desa. Metode yang digunakan adalah participatory action research (PAR).
- Sebelum PIT, setiap mahasiswa harus mengikuti perkuliahan SPS (Studi Praksis Sosial), yakni selama 40 hari mahasiswa belajar pada lembaga non pemerintah atau komunitas sosial yang berpengalaman dalam kerja-kerja transformasi sosial, baik pada isu perempuan, gender, ekonomi, budaya, maupun dialog antaragama.
PARADIGMA KEILMUAN DAN PENDIDIKAN
Paradigma keilmuan ISIF adalah “Islam Transformatif”, yakni Islam yang membebaskan dan mengubah kehidupan sosial menuju keadilan, kemaslahatan, dan kemanusiaan, dengan cara mendialogkan terus menerus antara teks-teks klasik keislaman dengan dinamika sosial yang terus berubah, sehingga menghasilkan pemahaman keislaman yang kontekstual dan menjawab tantangan zaman.
Dalam proses pendidikan, ISIF menganut paradigma pendidikan kritis yang membebaskan, melalui metode dialogis, partisipatoris, belajar dari realitas, dan mengaitkan teori dengan praktik dan transformasi sosial. Pendidikan pembebasan adalah kesadaran atas ketidakadilan dan ketertindasan yang menggerakkan transformasi demi terwujudnya keadilan, kemanusiaan, dan kedamaian bagi semuanya.
ISIF bercita-cita menjadi pendidikan tinggi Islam terdepan dalam riset Islam, gender, dan transformasi sosial.
ARTI LAMBANG
Lambang ini terdiri dari unsur-unsur yang memiliki makna sebagai berikut :
- Secara keseluruhan, lambang ini mencerminkan pertumbuhan ISIF sebagai lembaga pendidikan, sumber ilmu pengetahuan dan keagamaan yang akan selalu berkembang berlandaskan Pancasila.
- Lambang ISIF terdiri dari gapura khas Cirebon (bagian atas tertulis ISIF berwarna putih), kain lengkung, yang kesemuanya berwarna dasar merah maron. Pada kain lengkung bertuliskan “ingsun titip tajug lan fakir miskin”. Gambar kitab kuning berwarna kuning dan padi kapas di sisi kanan kiri bewarna hijau.
- Warna merah maron melambangkan kematangan pengetahuan, sementara warna hijau melambangkan moralitas kemanusiaan sebagai panduan, warna kuning melambangkan kesantunan dan warna putih pada tulisan ISIF melambangkan kesucian.
MARS ISIF
Institut Studi Islam Fahmina
Membangun peradaban Islam yang jaya
Tegakkan keadilan dan persaudaraan
Tebarkan kerahmatan semesta
Wujudkan perdamaian dunia
Wahai insan-insan cendekia
Cerahkan jiwamu
Bukalah pikiranmu
Tunjukkan semangatmu
Untuk bangsa, negara, dan dunia
HYMNE ISIF
Dari hati yang bening
Tumbuh dan kibarkan sayap jiwamu
Tebarkan cintamu kepada seluruh
Umat manusia
Bersyukurlah kepada Tuhan Yang Esa
Anugerah-Nya yang melimpah
Dan Rahmat-Nya untuk semua bangsa
Mari rengkuh cita dalam gita cinta
Menuju Indonesia nan jaya
Bersama Institut Studi Islam Fahmina
sekapur sirih
REKTOR
KAMPUS TRANSFORMATIF: GAGASAN KE DEPAN
Assalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh,
Dalam usianya yang ke-15 tahun, pada tahun 2022 ISIF meneguhkan diri untuk menjadi “Kampus Transformatif”, yakni kampus yang membawa visi dan misi perubahan sistemik struktural relasional dalam kehidupan masyarakat untuk terwujudnya keadilan, kemanusiaan, dan kedamaian bagi semesta. Sebagai konsekuensi dari pilihan kampus transformatif ini, ISIF harus menjalin hubungan yang intensif mutualistik dengan masyarakat dan/atau suatu komunitas sosial sebagai kawasan studi bersama (co-learning area). ISIF belajar dari masyarakat dan masyarakat pun belajar dari ISIF. ISIF dan masyarakat saling belajar untuk membangun ilmu pengetahuan masyarakat (people knowledge building).