ISIF Cirebon – Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon menggelar Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa baru dengan tema “Merajut Keadilan dan Kesetaraan dengan Transformasi Nilai-nilai Kebudayaan” di Auditorium Aula Affandi Mochtar hari ini, Sabtu 21 September 2024 .
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) ISIF Cirebon merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa baru. Hal ini berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2939 Tahun 2024 tentang Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21-23 September 2024 ini diikuti oleh puluhan mahasiswa baru dari empat Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Ahwal As-Syakhsyiyah (AS), Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu Al – Qur’an Tafsir (IAT), dan Ekonomi Syariah (ES).
Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan, Safrotulloh, M.Pd.
Dalam sambutannya, Safrotulloh menyambut hangat mahasiswa baru dan menyampaikan bahwa PBAK merupakan kesempatan penting untuk memahami lebih lanjut tentang budaya akademik ISIF.
“PBAK adalah gerbang bagi mahasiswa baru untuk mengenal suasana kampus, terutama terkait nilai-nilai dan budaya ke-ISIF-an,” tuturnya.
Ia juga menekankan perbedaan PBAK tahun ini, yang diwarnai dengan keberagaman mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kampus ISIF terbuka bagi siapa pun, dari mana pun. Tahun ini, mahasiswa baru datang dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Kalimantan, Sumatera, Aceh, dan Riau,” jelasnya.
Lebih lanjut Safrotulloh menjelaskan tentang orientasi pendidikan di ISIF, yakni untuk memberikan perubahan signifikan bagi masyarakat.
“Tujuan dari pendidikan ISIF adalah mengubah kondisi masyarakat dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari minadzulumaati ilannur ,” tambahnya.
Selain itu, di tengah dinamika sosial yang terus berkembang dan tuntutan akan pendidikan yang lebih inklusif, ISIF Cirebon berkomitmen membangun reputasi sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kampus ISIF termasuk kampus yang sudah familiar di kalangan akademis sebagai kampus yang berperspektif keadilan, kemanusisaan, dan keadilan gender,” tambahnya.
Safrotulloh berharap kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik dan jangan ragu untuk saling berkenalan dengan satu sama lain.
“Jadikan momen PBAK ini sebagai momen untuk taaruf satu sama lain sehingga dapat menumbuhkan benih-benih persaudaraan,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) ISIF, Siti Robiah, menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran tentang budaya yang dimiliki oleh mahasiswa.
“Tema ini dipilih sebagai bentuk usaha untuk membangkitkan kesadaran tentang budaya yang kita miliki,” ungkapnya.
Selain itu ia menekankan pentingnya membangun budaya akademik mahasiswa sehingga mampu menyuarakan pendapat dengan lebih kritis.
“Mahasiswa sudah seharusnya berpikir kritis, rasional dan punya kebebasan penuh, sebagai garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi untuk mewujudkan keadilan,” tutupnya**